Saturday 31 December 2011

Demam X-Men (lika-liku perjuangan nonton X-Men di akhir tahun 2011 )

Suatu hari (29/12/2011) ketika tengah mengerjakan makalah UAS Antropologi Medis di kosan teman, gue terserang uring-uringan akut. Cuaca panas, menstruasi, rasa malas, dan mata kuliah yang (gue anggap) tidak menarik membuat gue ogah-ogahan melanjutkan makalah setengah jadi itu. Akhirnya jadilah gue uring-uringan dan yang lebih buruk lagi turut mengganggu Anggy (si teman gue itu) yang sedang serius membuat makalahnya. Lucky me, she’s my best friend and understand me well, jadi meskipun yakin sebenarnya dia ingin mencekik gue karena terus-terusan rewel, tapi dia tidak melakukannya sungguhan :’D (Thank God). Kemudian gue yang mogok mengerjakan makalah membongkar koleksi DVD Anggy dan entah kenapa  memilih X-Men Origins: Wolverine untuk diputar. Yah, bukannya gue tidak suka Kisah Superhero, hanya saja lazimnya gue akan memilih kisah-kisah sendu dan romantis sebagai pilihan film untuk ditonton. Gue yang jarang update film-film terkini pun menonton DVD dengan anteng.

Ini dia awal mula pemicu "X-Men Fever"
Setelah kira-kira dua jam nonton, film selesai dan…………………………………… GUE KOK SUKA BANGET SAMA FILMNYA. Padahal ceritanya biasa-biasa saja, film yang menarik tapi ya sudah, tipikal kisah Superhero-lah. Kenapa ya, mungkin karena gue memang suka sekali dengan tokoh Wolverine. Yang pasti usai nonton gue uring-uringan lagi (lebih parah dari sebelumnya) karena ngotot mau nonton seri X-Men lainnya. Gue kembali mengganggu Anggy (I think she’s my victim in this case) dan mengirim bbm ke beberapa orang teman yang berada di sekitar Depok dan kiranya punya seri X-Men dan (yang terpenting) mau berbaik hati meminjamkan ke gue SECEPATNYA. Akhirnya setelah bbm-rayu-rengek sana-sini, teman jurusan sekaligus teman satu kosan gue, Stefany, berkata kalau dia punya film X-Men yang First Class. Okay, segera gue copy film itu sesampainya di kosan. Gue bangun untuk nonton film sampai pukul dua dini hari dan itu cukup luar biasa mengingat gue bukan orang yang kuat begadang.
otot meets singlet? NOT GOOD, but he's Wolverine! I still love him :)
Keesokan harinya (30/12/2011), gue ke kampus dengan iming-iming janji dari salah satu teman jurusan, Sindhunata, yang bilang bahwa teman sekamarnya punya X-Men 1-3. Dengan semangat 45 gue tunggu sampai jam kuliah selesai dan mampir kosan Sindhu untuk meng-copy X-Men. Namun untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak, ternyata karena kesalahan informasi, teman sekamar Sindhu cuma punya X-Men Origins dan X-Men First Class (yang keduanya sudah gue tonton semalam, damn!). Gue pun pulang dengan hati galau karena ingin nonton X-Men. Oh ya, kalau bingung kenapa gue tidak beli saja DVD nya, jawabannya sederhana: uang gue minggu itu sudah habis dan cuma cukup untuk ongkos pulang -_-“

Pulang kuliah, gue mampir ke kantor nyokap karena mau pulang bersama dan merengek minta beli DVD. Kemudian terjadilah percakapan ini:
Gue: Mam, nanti beli DVD X-Men dulu di Poins Square
Nyokap: Jauh, di Bintaro Plaza aja
Gue: Emang Ada?
Nyokap: Ada
Karena kalau mampir Poins Square dari Pondok Indah berarti rute pulang jadi lebih jauh, gue pun menurut. Sesampainya di Bintaro Plaza, toko yang nyokap maksud menjual DVD itu ada tulisan yang ditempel berbunyi begini: “JUAL DVD PS 2”. Oh well, mother. Dari Bintaro Plaza gue kontrol behel di dokter gigi di kawasan Bintaro juga, sambil iseng namun penuh harap gue nge-twit, “Dosa apa ya Alloh, mau nonton X-Men aja susah. Filmnya aja blm dpt smpe skrg” dan nggak lama……………… twit gue dibalas sama seorang teman SMA, Nessiana, “X-Men berapa? Kayaknya aku ada lengkapss” begitu katamya. Kebetulan rumah Nessia di Bintaro juga, jadi saya saat itu juga begitu selesai dari dokter gigi, memutuskan ke rumah Nessia untuk mengambil DVD X-Men. “Dicari dulu ya Nis, soalnya udah lama banget gaktau ada di mana,” kata Nessia di bbm. Gak apa-apa Nes, GAK APA-APA, ayo kita cari!
Sampai di rumah Nessia, ternyata telah ditemukan keping DVD X-Men 1 dan 2, sedangkan yang ke-3 gak ketemu. Ya sudah tak apa, yang penting nonton seri X-Men lainnya malam ini. Sayang ketika diputar DVD X-Men 1 ngadat mulai dari part 10 (Ya Alloh ada-ada aja ya), tapi yang X-Men 2 lancar sampai selesai.
I want to be Wolverine's girlfriend, YES I DO! 
Hm… ituah lika-liku perjuangan gue yang mendadak kesambet X-Men di akhir tahun 2011. Ini bukan posting penting atau menyentuh sih, tapi berhubung ini blog gue jadi semau gue ajalah ya hehe. Hasrat nonton X-Men gue masih tertunda selama belum nonton X-Men 1 dan 3, yah semoga saja lekas terpuaskan :’D
Terakhir, yang paling menggelikan adalah, sebenarnya gue nggak perlu ngelewatin lika-liku konyol perburuan film X-Men ini kalau saja gue langsung bilang iya waktu senior gue (walaupun gue lebih suka menyebutnya teman), Ai, menawarkan membawakan copy-an filmnya keesokan hari sesaat setelah gue bbm dia soal film X-Men. Maksud gue nggak mau ngerepotin orang, tapi akhirnya malah merepotkan diri sendiri dan LEBIH BANYAK ORANG LAGI. GUOBLOK EMANG YAH *kill me*

Semoga aja gue bisa lekas nonton seri lainnya, yang ujung-ujungnya tetap mau dibawain sama si Ai.

Akut

Aku memikirkanmu di tengah tumpukan tugas makalah akhir semesterku.
Aku mengharapkanmu saat tengah menulis bahwa aku ingin melupakanmu dalam resolusi tahun baruku.
Aku memimpikanmu dalam tidurku.
Aku melihat kamu, ketika aku bicara dengan orang yang bukan kamu.
Aku mengingatmu melalui deras hujan pertama bulan Januari seusai pergantian tahun.

Aku akut soal kamu.

Thursday 22 December 2011

Kutipan

"Yang memahami, tak meminta. Yang mencintai, tak melepas."
- Agus Noor dalam linimasa twitternya